Review Film Atambua 39º Celcius



Film Indonesia terbaru berjudul Atambua 39º celcius. Berkisah tentang kehidupan di perbatasan Timor Leste , tepatnya di Atambua NTT. Joao (diperankan Gudino Soares) adalah seorang pemuda yang sabar dalam menghadapi kehidupannya. Semenjak Timor Timur lepas dari Indonesia dan menjadi Negara sendiri bernama Timor Leste, keluarga Joao terpecah. Dia terpaksa berpisah dengan Ibu dan adik-adiknya yang memilih hidup di Timor Leste.

Joao tinggal bersama ayahnya yang suka mabuk mabukan. Ronaldo (diperankan Petrus Beyleto) ayah dari Joao ini berprofesi sebagai supir. Walaupun ia seringkali bersikap kasar kepada Joao dan juga pemabuk berat, Joao tetap berbakti kepada ayahnya. Karena hanya dialah satu satunya anggota keluarga Joao.

Dalam benak Joao menyimpan kerinduan yang besar terhadap kehidupan dimasa lalunya, dimana dia hidup bersama keluarga utuhnya. Ada ayah, ibu serta adik-adiknya. Akan tetapi semuanya sudah berubah. Hingga akhirnya setelah beranjak remaja, dia mulai menyukai seorang gadis. Adalah Nikia (putri moruk) gadis yang berhasil membuat Joao jatuh hati. Dia adalah teman Joao semenjak kecil. Namun Nikia yang tinggal di Kupang, membuat Joao harus menyusulnya , karena dia tidak ingin kejadian perpisahan dengan keluarganya terulang lagi.

Film Atambua 39º Celcius akan membuat kita mengingat kembali tentang saudara kita yang ada di bagian Indonesia Timur.  Film ini digarap sangat apik oleh Mira Lesmana dan Riri Riza. Ditambah lagi dengan penggunaaan bahasa Tetum di film ini dinilai berhasil memberikan keindahan tentang kekayaan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku. Ada pesan moral yang disampaikan dalam  film Atambua 39 celcius ini, yaitu perpecahan akan menghasilkan kerugian yang sangat besar dan tidak sesederhana dengan aspek politisnya. Asal-usul mereka seakan terpecah karena kemerdekaan Timor Timur dari Merah Putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar